Dililit Utang, Tenang Allah Cukupkan



KEBUTUHAN memenuhi hidup ini agar bisa tetap bertahan di muka bumi dan mencukupi anak istri sangatlah hal yang tidak mudah. Tak semua orang mampu bekerja dengan mengumpulkan pundi-pundi permata yang berkeliaun secara instan. Semua itu butuh proses yang panjang. Hala rintang selalu menerjang. Maka, tak sedikit orang yang gagal dalam meraihnya.

Inilah dunia, penuh dengan kilauan permata namun cukup sulit untuk diraih. Sebab, ketika mengejarnya dan bahkan sudah mendapatkannya, selalu ada permata lain yang menyilaukan. Hingga akhirnya, manusia tidak akan pernah puas dengan apa yang didapat.

Itulah sebabnya, dalam Islam kita tidak diperbolehkan hanya mengejar duniawi saja. Melainkan akhirat, tempat yang abadi itu harus menjadi tujuan utamanya. Lalu, bagaimana dikala susah dalam mendapatkan rezeki, menjadikan seseorang tak bisa memenuhi kebutuhan hidupnya?

Allah SWT memperbolehkan untuk kita berutang atau meminjam sesuatu kepada orang lain yang dianggap mampu menolong kita. Inilah salah satu bentuk kemudahan yang Allah tawarkan. Masalah nanti bagaimana cara membayarnya, niatkan saja dulu dalam hati bahwa kita berjanji akan melunasi utang tersebut. Setelah itu berusahalah lebih giat lagi dengan dibarengi doa, memohon bantuan dari-Nya.

Dari Ali bin Abu Thalib RA bahwa salah seorang hamba mukatab (hamba yang ingin menebus dirinya) mendatanginya dan berkata, “Saya tidak mampu lagi menebus diri saya, tolong bantu saya!” Ali RA berkata, “Maukah kamu saya ajarkan kalimat yang pernah diajarkan Rasulullah SAW ketika kamu sedang menanggung beban utang sebesar gunung, niscaya Allah akan membayarnya?”

Katakanlah, “Ya Allah cukupkanlah aku dengan yang halal dari yang haram. Dan cukupkanlah aku dengan anugerah-Mu dari selain-Mu,” (HR. Tirmidzi).

Sumber : islampos.com

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :