Perawat Berjuluk 'Bayi Ajaib' asal Indonesia Itu Kini Populer di Malaysia



Nur Hamidah Nadjib (24), seorang bidan dari Mojokerto menjadi populer di Malaysia selama sepekan ini. Dia dijuluki 'Bayi Ajaib' oleh media di negeri jiran. Ada apa?

Usut punya usut, Hamidah (demikian sapaannya) populer lantaran peristiwa mengerikan 23 tahun silam, tepatnya 11 Desember 1993 di negeri jiran.

Kala itu kondominium mewah bernama Highland Towers di Taman Hillview, Ulu Klang runtuh. Peristiwa yang berlangsung merenggut nyawa 48 orang, dan Hamidah adalah salah satu orang yang selamat.

Saat peristiwa ini terjadi, Hamidah masih bayi. Ia masih berusia 18 bulan, dan tak mengerti peristiwa apa yang terjadi saat itu.


The Highland Tower Collapse/youtube (lihat juga video satunya di akhir naskah!)

Ia kemudian diselamatkan oleh seorang anggota bomba (Tim SAR), Norizan Saad dari gedung tersebut.

"Setelah mengetahui kisah itu, saya berusaha mencari berita kejadian ini di laman sosial sehingga pada awal Februari lepas, saya diberitahu ada pihak dari Malaysia ingin bertemu saya," ungkap Hamidah seperti dikutip situs berita bernama.com.

"Inilah menjadi titik pertemuan saya dengan pihak yang telah menyelamatkan saya," lanjutnya.

Tak lama, sebuah stasiun televisi di negeri jiran memfasilitasi pertemuan yang berlangsung haru. Nyaris semua harian Malaysia menurunkan kisah Hamidah ini.

Untuk diketahui pula, Hamidah dapat berada di sana lantaran ibunya, Umi Rasyidah (43) bekerja sebagai pembantu di rumah Susan Tan, salah seorang penghuni di Kondominium tersebut.

Rasyidah juga menceritakan lagi kisah kelam puluhan tahun silam.

"Selepas selesai, saya biarkan anak saya di ruang tamu, lalu saya bersiap untuk solat zuhur. Saat menuju kamar mandi waktu itulah saya dengar nyaring dari luar.

Apa yang saya lihat di luar menakutkan saya. Saya lihat bukit berhampiran mulai runtuh, batu-batu dari atas bukit berhampiran blok kediaman juga bergolek ke tempat parkir kereta.

Dalam keadaan cemas itu, saya terus bergegas mendapatkan anak saya dan terus menghubungi majikan, Susan Tan," kata Rasyidah.

Saat itu blok kediaman yang didiaminya mulai bergetar, dan suasana histeris diselingi jeritan penghuni mencari keselamatan.

"Saya ambil kunci di ruang tamu dan kain untuk mengikatHamidah di badan saya dan keluar ke lift untuk menyelamatkan diri.

"Malangnya, belum sempat keluar dari pintu rumah, bangunan itu terus runtuh menghimpit saya sehingga saya tidak sadarkan diri. Nasib baik, tangisan kuat Hamidah menyedarkan saya semula.

"Saya menyusukannya hampir tiga jam di bawah timbunan batu tersebut, sebelum saya mengumpul kekuatan menjerit meminta tolong," katanya.

Sumber : jateng.tribunnews.com

Subscribe to receive free email updates: