Komunitas Teman Ahok mulai mengumpulkan KTP untuk Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama sekitar Juli tahun lalu. Ketika itu, tidak ada pengakuan sama sekali dari Basuki terhadap sekumpulan anak muda yang mencari tiket untuk dia maju Pilkada DKI lewat jalur independen.
Pria yang akrab disapa Ahok ini hanya mengucapkan terima kasih karena ada warga yang mau membantunya. Apalagi, Ahok tidak bergabung dengan partai politik manapun setelah keluar dari keanggotaan Partai Gerindra.
"Terimakasih, lumayan kalau ada yang dukung saya," kata Basuki, di Balai Kota, Senin (8/6/2015).
Namun, Ahok tidak berniat untuk mencoba lebih akrab dengan Teman Ahok. Ketika itu, dia tegas mengatakan tidak akan mengundang relawan Teman Ahok untuk sekadar bertemu dan makan siang dengannya. Dengan alasan, dia tidak yakin bahwa Teman Ahok mampu mengumpulkan 1 juta KTP.
Dia tidak ingin gegabah mengundang relawan yang belum tentu bisa memberi dia tiket. "Bikin repot saja sebenarnya. Kan mesti terkumpul satu juta KTP, nanti kalau baru terkumpul KTP sedikit, malah banyak yang bikin website kedua, ketiga, dan lainnya, bisa mabok saya," kata Ahok. (Baca: "Teman Ahok" Gambarkan Ahok Dihipnosis Banteng Hitam Bermata Merah)
Teman Ahok buktikan diri
Meski tidak mendapat perhatian dari Ahok, Teman Ahok ternyata tidak patah semangat. Teman Ahok membuktikan konsistensinya dengan giat mengumpulkan KTP. Mereka membuka booth-boothdi pusat perbelanjaan dan membangun posko di rumah-rumah relawan.
Semua itu dilakukan demi menjadikan Ahok gubernur lagi di periode mendatang. Sampai akhirnya, pada Desember 2015 lalu, Teman Ahok memberikan kado natal untuk Ahok berupa KTP yang sudah memenuhi syarat minimal KPU.
Mereka mampu mengumpulkan lebih dari 530 ribu KTP yang merupakan syarat calon independen untuk maju Pilkada DKI 2017. Tepat satu bulan setelah kado tersebut, Ahok mengundang TemanAhok untuk makan siang di Balai Kota Dki, Senin (25/1/2016).
Ada sekitar enam orang anggota Teman Ahok yang ikut serta dalam kegiatan tersebut. Juru bicara Teman Ahok, Amalia Ayuningtyas, mengatakan, pertemuan selama lebih kurang 60 menit itu hanya mengobrol santai dengan Basuki.
"Ini pertemuan pertama Teman Ahok dan Pak Ahok. Tadi ngobrol santai, tetapi kami menegaskan jumlah KTP cukup untuk maju secara independen," kata Amalia.
Dalam pertemuan itu, Teman Ahok mengaku ditantang oleh Ahokuntuk mengumpulkan hingga satu juta KTP. Ahok juga menegaskan bakal maju mencalonkan diri sebagai gubernur pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) DKI 2017 melalui jalur independen.
"Ini juga waktunya masih panjang untuk mengumpulkan (KTP) itu. Kami sudah dapat sinyal positif, Pak Ahok senang kalau maju secara independen," kata Basuki.
Pengakuan dari Ahok
Namun kini, Teman Ahok sudah mendapatkan pengakuan dariAhok. Hal ini terlihat ketika Ahok membantah menjadikan koordinator juru bicara Partai Demokrat Ruhut Sitompul menjadi tim suksesnya menjelang Pilkada DKI Jakarta 2017.
Ahok menyebut, timsesnya hingga kini adalah pendukungnya yang tengah mengumpulkan satu juta fotokopi KTP, Teman Ahok.
"Timses saya semua ada di Teman Ahok. Yang gratisan saja," kata Basuki di Balai Kota, Rabu (2/3/2016).
Bahkan, Ahok juga sempat mengatakan bahwa partai yang ingin mengusungnya harus meminta izin terlebih dahulu kepada TemanAhok. Tanpa restu dari kelompok pendukungnya itu, Ahok tidak akan menyetujui.
"Makanya saya bilang, kalau anda mau ngusung tentu harus izin Teman Ahok dong. Mereka sudah bekerja ngumpulin (fotokopi KTP) begitu banyak," kata Ahok.
Sumber : megapolitan.kompas.com