Mischa Hasnaeni Moein yang biasa dikenal dengan julukan Wanita Emas, yang disebut-sebut bakal maju sebagai Calon Gubernur DKI Jakarta, ternyata tersangkut kasus dugaan penipuan dan penggelapan terkait proyek pembangunan jalan di Jayapura.
Kasus dengan nomor Laporan Polisi LP/4336/XI/2014/2014/PMJ/Dit Reskrimum tanggal 26 November 2014, itu saat ini masih ditangani Polda Metro Jaya.
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Komisaris Besar Polisi Krishna Murti membenarkan, kalau Hasnaeni dilaporkan melakukan dugaan penipuan.
"Pelapornya atas nama Saleh selaku kuasa hukum korban Abu Arief Hasibuan," ujar Krishna, Rabu (13/4).
Dikatakan Krishna, hingga saat ini, status Hasnaeni masih menjadi saksi terkait kasus itu. "Statusnya masih saksi. Kasusnya masih kami selidiki," ungkapnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, kronologi kejadian bermula ketika korban Abu Arief Hasibuan selaku Direktur PT Trikora Cipta Jaya berkenalan dengan Hasnaeni melalui Arifin Abbas Hutasuhut (sudah meninggal). Perkenalan itu dalam rangka pengurusan sanggahan banding proyek pembangunan dua ruas jalan di Jayapura.
Selanjutnya, korban diduga diminta untuk mengirimkan uang senilai ratusan juta, termasuk membayarkan belanjaan Hasnaeni. Alasan korban mau memberikan cek, mentransfer uang, dan membayarkan belanjaan karena terlapor menjanjikan akan membantu memenangkan sanggahan banding yang diajukan oleh korban melalui pelapor Saleh di Kementerian Pekerjaan Umum (PU).
Namun, ternyata Kementerian PU menyatakan sanggahan banding yang diajukan dianggap sebagai pengaduan. Sebab, sampai dengan batas akhir masa sanggah tidak menyampaikan jaminan sanggahan banding asli sehingga sanggahan banding yang diajukan tidak sesuai dengan prosedur, dan proses lelang terus berlanjut sesuai dengan ketentuan.
Saat ini proyek pekerjaan pembangunan dua buah ruas jalan di Jayapura sudah selesai dikerjakan oleh pihak lain sebagai pemenang lelang.
Atas kejadian itu, korban meminta terlapor untuk mengembalikan uang yang sudah diserahkan, namun diduga terlapor tidak mau mengembalikan dan sudah tidak dapat ditemui.
Sumber : beritasatu.com