Sebuah masjid khusus perempuan yang dinamakan Masjid Mariam, berdiri di Copenhagen, Denmark pada pekan ini.
Menurut laporan The Local, Sherin Khankhan menjadi imam dari masjid baru tersebut. Ia juga yang mendorong pendirian masjid.
Dalam wawancara Politiken, dia menyebut Masjid Mariam merupakan 'proyek feminis' yang akan memberikan pertolongan bagi para muslimah.
"Saya tak pernah merasa nyaman di masjid-masjid yang ada. Masjid-masjid besar yang baru sangat indah. Tapi saya selalu merasa terasing... (Masjid-masjid itu) didominasi kaum lelaki dan tempat patriarkhal, di mana pria yang berbicara di mimbar, pria yang memimpin salat, pria yang jadi fokus dan dominan. Karena itu kami membuat masjid atas dasar perempuan," kata Khankhan.
Wanita itu mengatakan masjid tersebut bertujuan membantu muslimah untuk mendapatkan hak-hak yang sama.
Lektor kepala Centre for Middle East Studies di Copenhagen University pada Politiken mengatakan masjid perempuan adalah bentuk modernisasi Islam yang seharusnya dianggap langkah positif.
Namun pemimpin masjid di Copenhagen menanggapi pendirian masjid itu dengan kritikan. Ia mempertanyakan secara teologi serta perlunya masjid khusus wanita karena tidak sesuai dengan ajaran Islam.
"Mereka boleh melakukan yang mereka sukai. Tapi ini secara dasar teologi salah. Apa perlunya pemisahan khusus wanita? Haruskah kita juga membuat masjid khusus pria? Itu akan menimbulkan kegaduhan masyarakat Denmark," kata Imam Waseem Hussein, ketua Danish Islamic Centre (Dansk Islamisk Center) pada Poltiken.
Hussein tidak percaya masjid itu akan diakui oleh mayoritas muslim Denmark.
Sumber : pekanbaru.tribunnews.com
Dilaporkan Politiken, masjid tersebut akan memiliki dua imam perempuan dan 12 anggota dewan pengurus. Termasuk di antaranya dua pria.
Lokasi masjid itu tidak disiarkan secara umum dengan alasan kekhawatiran penolakan dari publik.