Cuma Karena Tulis Doa, Penumpang Diusir dari Pesawat



Seorang pria asal London, Inggris, Laolu Opebiyi, 40 tahun terpaksa mengalami pengusiran dari pesawat di Bandara Luton. Dia bahkan sampai harus menjalani pemeriksaan oleh pihak keamanan.

Penyebabnya adalah masalah sepele. Dia dituduh teroris oleh penumpang yang duduk di sebelahnya lantaran ada kalimat 'ISIS men' di layar ponselnya.

Padahal, Opebiyi merupakan penganut Kristen kelahiran Nigeria. Dia turut menjadi korban ketakutan yang berlebihan dari sebagian warga Inggris dan Eropa.

"Orang itu tidak tahu saya dan dalam dua menit dia menuduh saya," kata Opebiyi.

"Meski jika saya Muslim, perlakuan yang saya alami sangat tidak adil. Saya tidak berpikir tentang siapapun, terlepas dari agama, mereka harus diperlakukan sedemikian rupa," ucap dia.

"Jika kita tetap bertindak yang mengarah pada kefanatikan dan mengarah pada ketakutan yang irrasional, saya berani katakan teroris akan berhasil mencapai tujuan mereka," kata Opebiyi.

Pria yang berprofesi sebagai analis bisnis ini mengatakan insiden tersebut terjadi saat dia bersama para penumpang lain menunggu pesawat lepas landas pada pukul 06.45 pagi waktu setempat. Seorang yang duduk di sampingnya sempat bertanya kepada Opebiyi.

"Apa yang Anda maksud dengan 'doa'?" kata Opebiyi menirukan ucapan penumpang tersebut.

Opebiyi lalu menjelaskan dia memiliki kelompok kecil yang selalu menggelar doa bersama secara online melalui aplikasi percakapan WhatsApp. Dengan begitu, mereka bisa saling mendoakan satu sama lain.

Tetapi, sekitar dua menit kemudian, penumpang tersebut berjalan menuju bagian depan dan memulai pembicaraan dengan awak pesawat. Opebiyi mengatakan pria tersebut lalu diminta maksud ke dalam kokpit dan 15 menit kemudian dia kembali ke kursinya.

Saat berada di dekat kursinya, penumpang pria tersebut meminta Opebiyi keluar lantaran dia merasa tidak nyaman duduk di sampingnya. Para penumpang lain segera mengerumuni keduanya dan meminta Opebiyi menyerahkan ponsel miliknya.

Mereka lalu meminta Opebiyi mengambil seluruh barangnya. Kemudian, pria tersebut dikawal ketat menuju ruang pemeriksaan di bandara.

Di ruang tersebut, Opebiyi berkata kepada penyidik dia adalah seorang Kristen. Dia juga menunjukkan satu eksemplar Injil yang ada di tasnya kepada penyidik.

"Mereka juga bertanya apakah saya sudah berpindah agama dan saya jawab tidak," ucap dia.

Opebiyi juga mengatakan mereka menanyakan kelompok doa yang dia ikuti lantaran tertulis kata 'ISI men'. Nama tersebut merupakan dari singkatan 'Iron Sharpens Iron' yang dikutip dari salah satu ayat Injil, 'As iron sharpens iron, so one person sharpens other' atau 'Besi menajamkan besi, seseorang menajamkan yang lain'.

Ternyata terdapat kesalahpahaman dalam insiden ini. Para penumpang mengira kalimat 'ISI men' berkaitan dengan ISIS.

Penyidik lantas menyatakan pemeriksaan selesai dan tidak ada masalah pada Opebiyi. Tetapi, pilot tetap menolak dia sehingga Opebiyi harus mengalihkan jadwal ke penerbangan berikutnya.

Pada penerbangan berikutnya di hari yang sama, petugas keamanan menempatkan Opebiyi di dekat seorang wanita dan mereka memberikan penjelasan mengenai apa yang terjadi. Opebiyi lantas bisa pergi dan sebelum terbang, petugas menyalaminya sebagai ungkapan simpati atas penderitaan yang dialaminya.

Penerbangan tersebut berjalan lancar. Tetapi, Opebiyi mendapatkan masalah beberapa hari kemudian. Mesin pemindai identitas tidak mengizinkan dia lewat, sehingga harus berhadapan dengan petugas keamanan.

"Seseorang merasa saya seorang teroris karena mereka melihat kata 'doa' di ponsel saya dan sekarang saya berada dalam ketidakpastian pada kebebasan saya bergerak masuk dan keluar dari Inggris," ucap dia.

Juru bicara kepolisian Bedfordshire membenarkan petugas telah memblokir data penerbangan seseorang. "Tetapi kami lega tidak ada kekhawatiran pada penumpang," ujar juru bicara tersebut.

Sementara juru bicara maskapai easyjet, maskapai pemilik pesawat tersebut mengatakan langkah tersebut merupakan bagian dari upaya menjaga keamanan dan kenyamanan penumpang. "Kami meminta maaf atas ketidaknyamanan ini," kata juru bicara tersebut.

Sumber: dream.co.id

Subscribe to receive free email updates:

Related Posts :