Demi ungkap kasus pembunuhan Wayan Mirna dalam kasus Kopi maut, PENYIDIK Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya mulai menemukan motif pembunuhan terhadap Wayan Mirna Salihin yang dilakukan oleh Jessica Kumala Wongso.
Sumber dari Kepolisian RI menemukan fakta bahwa Jessica membunuh Mirna karena Korban diduga menjadi sumber penyebab putusnya hubungan antara jessica dan kekasihnya bernama Patrick.
"Jessica juga merasa iri karena kehidupan Mirna yang lebih baik dibandingkan dirinya. Mirna punya suami dan pekerjaan yang baik. sementara Jessica masih sendiri dan baru dipecat dari pekerjaannya di Sydney (Australia)," ujar salah seorang sumber di Kepolisian.
Motif pembunuhan ini didapat setelah Kepolisian diwakili Direktorat Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya berkunjung ke Australia untuk berkoordinasi dengan pihak Kepolisian Australia untuk mengusut kasus ini. Tim Polri yang berangkat ke sana adalah Wakil Direktur Reserse Kriminal Umum, Kepala Subdirektorat Kejahatan dan Kekerasan, dua penyidik, dan dua psikater.
Dari Kepolisian Australia, tim penyidik menemukan fakta mengejutkan, bahwa setidaknya ada 15 laporan polisi yang ditangani AFP. Sebanyak 14 laporan melaporkan ulah Jessica, dan satu lagi Jessica yang melaporkan. "Jessica pernah dijambret di Sydney," kata sumber itu.
Setidaknya ada 5-6 laporan ke Kepolisian Australia, dibuat oleh pacar Jessica yang bertama Patrick. Patrick membuat laporan ke polisi karena merasa diteror oleh Jessica. "Jessica itu posesif. Dia meneror pacarnya supaya kembali kepadanya. Teror itu berupa perusakan mobil dan ancaman," katanya.
Sedangkan Satu laporan lainnya dibuat oleh tetangga Jessica di sebuah apartemen di Sydney. Para tetangga itu melapor ke polisi karena Jessica pernah memasak barbeque di dalam kamar sehingga menyebabkan alarm kebakaran berbunyi. Akibatnya, seluruh penghuni apartemen harus turun mengikuti prosedur pencegahan kebakaran. Jessica pun harus berurusan dengan polisi akibat ulahnya itu.
Laporan-laporan Jessica lainnya berkaitan dengan tingkah Jessica yang berbuat rusuh saat dia mabuk. "Jessica hobi minum di sana. Kalau minum suka berbuat ulah. Makanya dia banyak dilaporkan warga ke polisi," katanya.
Salah satu polah Jessica saat mabuk dan masuk di berita media-media lokal adalah ketika ia menabrak sebuah panti jompo saat menyetir dalam kondisi mabuk. Satu orang terluka dalam kejadia itu. "Jessica harusnya menjalani sidang pada 26 Februari kemarin. Tapi dia kabur ke Indonesia. Polisi Australia sudah dua kali mengeluarkan surat pemanggilan," kata sumber itu.
Hasil penelusuran Kepolisian Asutralia lainnya menemukan fakta bahwa Jessica dua kali mencoba bunuh diri. "Polisi Australia bilang Jessica dua kali mencoba bunuh diri. Tapi bisa digagalkan," katanya.
Tidak hanya rekam jejak kasus menyangkut Jessica saja yang ditelusuri polisi di Australia, namun kehidupan sosial dan kondisi kejiwaan Jessica juga ditelisik. "Kami membawa ahli kejiwaan juga ke Australia untuk mempelajari kehidupan sosial di sana. Kami banyak bertanya ke teman-teman Jessica di sana," katanya.
Hasilnya, hampir semua teman Jessica lega dia terjerat kasus di Indonesia karena tidak bisa kembali lagi ke Sydney. "Jessica digambarkan sebagai sosok yang 'rusuh'. Dia banyak merepotkan teman-temannya," katanya.
Psikater yang menjadi saksi ahli kepolisian itu pun mendiagnosa bahwa Jessica mengidap bipolar. Selain itu, jika sorang psikopat memiliki lima sikap yang menyimpang, Jessica punya 21.
Penyidik pun kemarin (Jumat,18/03/2016) memeriksa untuk mengkonfirmasi temuan itu. Namun Jessica menolak menjawab pertanyaan penyidik.
Dengan mengenakan baju tahanan di ruang penyidik Unit I Jatanras, Jessica menjawab, "Jika saya ditanya mengenai kasus-kasus di Australia, saya tidak bersedia menjawab karena tidak ada kaitannya dengan kasus yang menjerat saya di Indonesia."
Direktur Reserse Kriminal Umum Polda Metro Jaya Kombes Krisnha Murti yang ditemui mengatakan, "Saya tidak mau menjawab hal ini karena masih berkoordinasi dengan Kepolisian Australia."
Sumber : forums.merdeka.com