Beberapa pasangan dapat hamil dengan mudah, sedangkan pasangan lainnya merasa kesulitan untuk hamil.
Sebenarnya adanya kesulitan untuk hamil ini sangat sulit digambarkan. Kunci keberhasilannya adalah mengetahui kapan saatnya anda harus menjalani terapi.
Akan tetapi, jika anda belum siap mengunjungi dokter, anda mungkin dapat mencoba beberapa tips di bawah ini untuk merangsang fertilitas anda.
#1 – Makanan Sehat
Di antara penyebab paling umum yang sulit dijelaskan adalah adanya gangguan ovulasi. Walaupuun beberapa faktor dapat menyebabkan gangguan ovulasi, para dokter percaya bahwa pengaturan pola makan adalah salah satu kunci untuk merangsang kehamilan.
Dalam sebuah studi yang dilakukan oleh Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Harvard. Dalam studi tersebut, sebanyak 17.000 wanita dilibatkan. Para peneliti kemudian menyimpulkan jenis makanan yang dapat merangsang kehamilan.
Mengkonsumsi lemak tak jenuh ganda rantai tunggal seperti pada minyak zaitun dan mengurangi lemak trans (banyak ditemukan pada makanan siap saji)
Meningkatkan asupan protein dari sayuran misalnya kacang-kacangan
Mengkonsumsi lebih banyak serat, makanan rendah gula seperti gandum utuh, sayuran, dan buah-buahan dan mengurangi konsumsi karbohidrat olahan dan gula.
Mengkonsumsi produk susu tinggi lemak dalam jumlah sedang, misalnya es krim, susu full cream dan keju.
Jorge Chavarro, MD, seorang peneliti, percaya bahwa pengaturan pola makan akan memberikan perubahan berarti, karena sebagian besar wanita yang mengalami gangguan ovulasi, juga kemungkinan menderita Sindroma Polikistik Ovarium yang tidak terdiagnosa atau sifatnya subklinis, suatu kondisi yang disebabkan oleh adanya resistensi insulin yang juga sangat mempengaruhi ovulasi. Dan menurut Chavarro, pengaturan diet sangat membantu mengatasi gangguan ovulasi ini.
#2 – Mengontrol Berat Badan
Selain mangatur diet, faktor lain yang perlu diperhatikan adalah menjaga berat badan ideal. Dari berbagai studi yang dilakukan, didapatkan bahwa menjaga berat badan tetap ideal, sangat berperan dalam merangsang kehamilan. Indeks Massa Tubuh yang kurang atau pun berlebih akan menggangu ovulasi dan juga dapat mempengaruhi produksi hormon reproduksi yang sangat penting.
Selain itu, pada sebagian besar wanita dengan berat badan berlebih, gangguan ovulasi yang mungkin didapatkan adalah PCOS.
Di saat yang sama, berat badan yang kurang dari normal juga dapat membuat seseorang sulit hamil karena adanya siklus menstruasi yang tidak normal. (baca: Bagaimana Berat Badan Dapat Mempengaruhi Kesuburan Anda)
#3 – Mengurangi Stres
Faktor stress tidak diragukan lagi bisa menjadi penyebab sulitnya seseorang untuk hamil. Dalam studi disebutkan bahwa wanita yang menjalani terapi untuk mengurangi stress memperlihatkan peningkatan secara dramatis dalam hal kemungkinan mereka untuk hamil. Faktanya memang, seorang wanita yang sedang menjalani terapi fertilitas, memiliki tingkat keberhasilan yang jauh lebih tinggi ketika mereka tetap mengontrol stress dengan baik.
Pada penelitian terbaru didapatkan bahwa stress dihubungkan dengan suatu keadaan yang disebut sebagai Amenorea Fungsional Hipotalamus. Sekitar 5 % wanita mengalami gangguan siklus menstruasi karena stress. (baca: Alasan Kenapa Tidak Boleh Stres Saat Program Hamil)
#4 – Akupuntur
Beberapa penelitian menghubungkan akupuntur dengan konsepsi, dan banyak wanita yang menjalani terapi fertilitas mendapat terapi akupuntur ini. Banyak ahli yang percaya bahwa dunia Kedokteran China dapat membantu terapi fertilitas pada pasangan yang ini hamil dengan metode yang alami. Pada dokter menganjurkan akupuntur sebagai salah satu cara mengurangi stress. Hanya saja, para dokter tentunya akan memberikan terapi atau obat sebelum memulai terapi akupuntur ini.
#5 – Ketahui kapan anda ovulasi
Anda dapat meningkatkan peluang anda untuk hamil dengan memastikan kapan anda ovulasi. Waktu ovulasi ini sangat penting, karena sel ovum hanya “hidup” selama 24 – 36 jam. Sementara sperma dapat bertahan di rahim bagian bawah hingga 5 hari. Untuk meningkatkan peluang anda untuk hamil, anda disarankan untuk berhubungan intim dengan pasangan anda 3-4 hari sebelum masa ovulasi, dan 24 jam setelah masa ovulasi.
Tapi bagaimana mengetahui masa ovulasi? Para ahli mengatakan, bahwa terdapat beberapa metode yang bisa anda gunakan, antara lain :
Perhatikan suhu basal tubuh anda
Suhu basal tubuh anda adalah suhu badan terendah dalam sehari. Suhu Basal Tubuh (SBT) ditentukan oleh hormon yang mempengaruhi ovulasi. Sesaat sebelum pelepasan sel ovum, SBT anda akan turun sekitar 0,5 derajat celsius dan akan meningkat kembali setelah anda ovulasi. Jadi perhatikanlah suhu tubuh anda selama 1 atau 2 bulan. Jika anda berhubungan intim pada hari-hari suhu tubuh anda menurun, maka anda akan memiliki peluang yang bagus untuk hamil.
Perhatikan lendir serviks anda
Terdapat hubungan antara perubahan suhu tubuh dan perubahan lendir serviks. Sesaat sebelum ovulasi, lendir serviks akan tampak lebih banyak , lebih tipis, dan lebih jernih dibandingkan hari-hari lainnya. Anda bahkan dapat menariknya sehingga tampak seperti karet. Fenomena ini disebut sebagai “spinbarket”. Dengan memeriksa lendir serviks anda setiap hari dan mencari hubungan antara konsistensi lendir serviks dengan SBT anda, maka anda akan lebih mudah mendapat hari anda yang paling subur.
Menggunakan Ovulation Predictor Kit (OPK)
Menggunakan alat Prediksi Ovulasi. Alat ini digunakan untuk memeriksa adanya perubahan hormonal yang ditemukan dalam urin. Alat ini menggunakan dipstick yang sensitif terhadap warna. Sementara alat Prediksi Ovulasi yang terbaru memiliki hasil baca secara digital sehingga lebih mudah diinterpretasikan. Alat prediksi ovulasi ini akan memberikan semacam alarm, bahwa anda sedang ovulasi dalam dua hari ini. Jika alat prediksi positif, maka anda harus berhubungan intim pada hari itu dan setiap hari selama 3 hari untuk meningkatkan peluang anda untuk hamil.
Menggunakan monitor ovulasi
Anda dapat membelinya dengan kisaran harga 2-4 juta rupiah. Tidak murah memang. Akan tetapi monitor ovulasi ini dapat mengindikasikan ovulasi selama dalam 6-7 hari setiap kali siklus menstruasi.
Sumber : akuinginhamil.com