Dampak Negatif Kipas Angin pada Bayi



Yang terlebih dahulu perlu diketahui adalah usia dari bayi dan apakah bayi ada dalam kondisi prematur atau tidak. Serta juga berat badannya.

Bayi yang prematur atau masih berusia hingga 3 bulan masih mudah merasa dingin sehingga memang pengendalian suhu perlu diatur sedemikian rupa sehingga bayi tidak kedinginan atau dalam bahasa medis disebut dengan hipotermia.

Untuk itu, sebenarnya penggunaan kipas angin tidak menjadi masalah asalkan tidak diarahkan secara langsung ke tubuh bayi. Arah angin dapat dibuat dengan dipantulkan ke dinding atau ke tempat lain untuk memastikan bahwa suasana lingkungan tempat bayi berada tetap sejuk. Tidak terlalu panas atau tidak terlalu dingin.

Namun, hal lain yang perlu diperhatikan dalam penggunaan kipas angin adalah kebersihan ruangan. Jika ruangan berdebu dan kotor maka angin dari kipas angin dapat membuat debu-debu berterbangan dan memicu batuk atau bersin atau reaksi alergi saluran pernapasan bayi. Selain itu pastikan juga angin tidak membuat mata bayi "kelilipan" karena angin maupun debu yang berterbangan karena angin.

Jadi tidak ada masalah untuk menggunakan kipas angin pada bayi, namun pastikan suhu tetap optimal, bayi merasa hangat, bayi tidak terkena debu dan kotoran dari angin kipas angin, dan mata bayi juga tidak kelilipan atau perih karena angin maupun debu yang berterbangan.

Semoga bermanfaat.

Sumber : klikdokter.com

Subscribe to receive free email updates: